Con-Block (Paving Block) dari Sampah Plastik oleh Kelompok KKN-Proyek Desa Surabaya 2 Unesa
Surabaya (30/10/2022) – Survei yang telah dilakukan oleh Kelompok KKN-Proyek Desa Surabaya 2 Unesa di Kelurahan Benowo pada akhir Agustus 2022 lalu menghasilkan titik temu bahwasanya diperlukan penanganan sampah khususnya sampah plastik di daerah Kelurahan Benowo. Sulit terurainya plastik semakin menghambat proses pembersihan secara cepat. Oleh karena itu, harus ada solusi untuk menangani sampah plastik di Kelurahan Benowo.
Kelurahan Benowo memiliki pesona tersendiri dengan adanya wisata “Jurang Kuping”. Namun, Kelurahan Benowo belum bisa mengatasi permasalahan sampah plastik yang menumpuk sehingga menutupi pesona Kelurahan Benowo. “Wilayah Benowo ini merupakan salah satu TPA di Surabaya, namun masyarakat sekitar masih belum memiliki kesadaran untuk dapat mengolah sampah sehingga perlu pembenahan dan penanganan untuk mengatasi permasalahan akibat penumpukan sampah.” Ujar Bapak Iswan Arief, selaku Lurah Benowo.
Melalui program KKN-T Unesa dengan tema Proyek Desa, mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Surabaya 2 memberikan sosialisasi dan pelatihan pengolahan sampah plastik menjadi paving block guna mengatasi permasalahan sampah plastik di Kelurahan Benowo. Sasaran kegiatan yang dituju adalah warga RW 2 termasuk Kader Surabaya Hebat (KSH).
Hasil dari program KKN-T ini yaitu warga kelurahan Benowo dapat berinovasi dengan belling hambudfest mengolah sampah plastik menjadi paving block. Paving yang dihasilkan akan digunakan untuk jalan setapak dan hiasan di taman guna menambah pesona Kelurahan Benowo. Dari program ini juga, permasalahan sampah dapat teratasi sehingga Kelurahan Benowo menjadi Kelurahan yang bersih dan bebas dari sampah plastik.
“Harapan saya, melalui kegiatan KKN-T ini dapat mengurangi tumpukan sampah plastik dan dapat meningkatkan mutu dari sampah yang selama ini selalu terabaikan. Sehingga tujuan menjadikan Kelurahan Benowo sebagai Kelurahan yang bersih dan bebas sampah plastik tercapai.” Ujar Chamim Alhaq selaku Ketua Kelompok KKN-T Surabaya 2 Unesa.
Dark Jokes Mengubah Ketidakbahagiaan Menjadi Lelucon
Banyak dari kita yang mungkin sudah tidak asing dengan adanya humor gelap, atau yang biasa disebut dengan “Dark Jokes”. Munculnya dark jokes diakibatkan adanya topik sensitif seperti kematian, orang yang memiliki kekurangan fisik, agama, dan hal-hal sensitif lainnya. Dan tidak sedikit orang yang membuat lelucon dengan topik-topik sensitif tersebut. Namun, bukan berarti skenal humor gelap sepi peminat.
Adanya Majelis Lucu Indonesia yang didirikan oleh Coki Pardede dan Tretan Muslim, menunjukkan bahwa banyak dari masyarakat Indonesia yang menikmati adanya humor gelap. Tetapi tidak sedikir orang juga yang menganggap bahwa suatu hal yang sensitif tidak bisa menjadi sebuah bahan lelucon dan itu telah menjadi hal yang sangat kontoversi di kehidupan sehari-hari maupun di sosial media.